Tulisan bertema apa saja.
Berpikirlah 1000 kali sebelum memfonis bahwa seseorang itu buruk. #greatestatus #@snassier— Uje Saeful (@sNassier) 4 April 2014
<a href="
Berpikirlah 1000 kali sebelum memfonis bahwa seseorang itu buruk.
#greatestatus
#@snassier— Uje Saeful (@sNassier) 4 April 2014
” title=”
Berpikirlah 1000 kali sebelum memfonis bahwa seseorang itu buruk.
#greatestatus
#@snassier
— Uje Saeful (@sNassier) 4 April 2014
“>
Berpikirlah 1000 kali sebelum memfonis bahwa seseorang itu buruk.
#greatestatus
#@snassier
— Uje Saeful (@sNassier) 4 April 2014
Apa tujuan utama Anda menulis di blog?
Mungkin kebanyakan dari kita mencari popularitas atau naiknya ratting blog agar semakin terindeks oleh search engine.
Oh, ternyata ada salah niat awal. Saya benahi lagi mind mapping. Saya reboot lagi. Bukan itu tujuan terbaik penulis di blog. Seharusnya diniatkan untuk menebarkan pengaruh yang baik.
Perusahaan terkini yang cerdas sudah memiliki DNA branding seperti ini. Perhatikan iklan perusahaan ternama seperti Coca-cola, Unilever, Starbucks dan lainnya.
Marketing mereka tak sekedar menawarkan produk atau nama perusahaan bahwa mereka adalah yang terbaik.Tapi secara inplisit menanamkan pesan bahwa mereka bukan sekedar nama. Mereka lebih dari itu.
Misalnya iklan Coca-cola memberi pesan bahwa perusahaannya selalu peduli tentang isu-isu sosial terkini. Seorang anak sekolah bercerita di depan kelas tentang pekerjaan ayahnya, “…Pekerjaan ayahku adalah membawa kebahagiaan…” Kebahagiaan di situ adalah penanaman branding jangka panjang tentang DNA perusahaannya yaitu menyediakan kebahagian untuk setiap keluarga di dunia dari segelas Coca-cola.
Contoh lain, produk dari Unilever yaitu pasta gigi Pepsodent. Di iklannya sering menceritakan pesan moral tentang pentingnya kesehatan gigi dikaitkan dengan kebahagian keluarga. Lagi-lagi narasi seorang anak sekolah di depan kelasnya, “…mengingatkan ayah untuk menyikat gigi setiap malam sebelum tidur..”
Lainnya, silahkan Anda perhatikan di kasus-kasus serupa. Jika Anda jeli pasti menemukannya.
Sekian dulu. Semoga bermanfaat.
Salam sukses!
Kalau tidak mampu menjadi solusi janganlah menjadi masalah. Itulah kalimat ala bahasa para intelek.
.
Benahi lagi pola pikir. Kita bagian dari masalah atau solusi? Kita ini obat atau racun?
.
Jika kita lebih banyak berpikir buruk berarti kita racun.
.
Lebih senang mencari kesalahan orang lain tanpa memperbaiki diri.
.
Saat yang lain tenang dengan hidupnya, dia memberikan percakapan yang membuat pendengarnya gelisah.
.
Susah menerima saran dari yang lain karena menganggap diri sendiri yang paling dan selalu benar.
.
Jika ada yang memberi masukan, langsung ditolak, “Tidak!”
.
Langsung memotong ucapan orang lain.
.
Itulah sedikit dari sekian banyak sumber RACUN dalam diri kita yang HARUS dikikis HABIS.
.
Atau kita jadi SUMBER KERUSAKAN.
.
Ayo sebarkan virus kebaikan untuk OBAT bagi DUNIA.
.
Hiduplah DUNIA yang bersih dari RACUN mental yang RUSAK. Amiin.
D’Academy, Mamamia, D’Academy Asia..
sama saja. BERTELE-TELE.
Kebanyakan membahas hal-hal tak penting
Hubungan diplomasi antar negara bukanlah hal yang sepele. Selalu mengalami pasang surut. Begitu juga yang selalu dihadapi Indonesia akan hubungannya dengan para tetangga.
’Hubungan spesial’, itu kata paling tepat menurut saya. Mengapa spesial? Beberapa poin penting yang menjadikannya spesial yaitu kesamaan genetik alias fisik, bahasa dan budaya.
Pertama, genetik. Indonesia-Malaysia sama-sama ras Melayu.
snassier uujsnack 